KUMPULAN MAKALAH EKONOMI SYARI'AH (STAI) NATUNA

Selasa, 30 Oktober 2012

Pelabuhan Serasan akan Diperluas untuk KM Bukit Raya


Pelabuhan Perintis Serasan_shiro.jpg
    Dermaga perintis di Pulau Serasan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, diperluas agar dapat disandari kapal penumpang sekelas KM Bukit Raya Pelni.


    Kepada warga Kecamatan Bunguran Besar, Midai, Subi, Serasan dan Serasan Timur, Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani, akhir pekan lalu, menjelaskan bahwa perluasan dermaga Serasan sejalan dengan strategi Pemprov Kepri dalam mengembangkan Natuna-Anambas-Lingga (NAL).

    Pembangunan infrastuktur transportasi udara, laut, dan darat NAL akan dilakukan guna mendukung kesejahteraan warga yang wilayahnya potensial di bidang perikanan kelautan, perkebunan, pertanian, dan kepariwisataan.

   Di sektor transportasi, katanya, pemerintah pusat pada akhir 2011 atau awal tahun depan berencana menambah armada perintis dengan satu kapal baru yang lebih besar.

  Presiden, katanya, telah menyetujui pengadaan satu kapal perintis pada 2012 untuk trayek Tanjungpinang ke beberapa pulau di Kabupaten Lingga hingga ke Provinsi Jambi.

  Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani dalam dialog dengan warga Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur, di Pulau Serasan, Natuna.

  Gubernur Kepri bersama Ketua DPRD Kepri, Nur Syafriadi selama dua hari sejak Sabtu (28/5) mengunjungi warga di pulau-pulau terdepan perbatasan Kabupaten Natuna di kawasan Laut China Selatan dan Laut Natuna.

  Perjalanan Gubernur yang didampingi Bupati Natuna, Ilyas Sabli berakhir di Sintete, Pemangkat Kabupaten Sambas dan dijadwalkan pada Selasa malam bersilaturahim dengan warga Natuna di Pontianak, ibu kota Kalbar.

  Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kepri, Muramis, mengatakan, perluasan dermaga perintis di Serasan sedang dalam persiapan.

  Proyek ini didanai dari APBN 2011 sebesar Rp10 miliar dari total Rp30 miliar bertahap hingga 3-4 tahun, katanya.

  Selama ini, dermaga Serasan baru bisa untuk sandar Kapal Perintis Gunung Bintan dan Trigas 3, sedangkan KM Bukit Raya berlabuh di tengah laut dan penumpang maupun barang di antar jemput pompong.

  Warga dua kecamatan di Pulau Serasan relatif lebih "beruntung" karena dermaga mereka bisa disandari kapal perintis, sedang bagi warga Kecamatan Bunguran Besar masih merupakan harapan.

  "Kami mengharapkan pemerintah membangun pelabuhan perintis di sini karena kapal perintis yang menuju Pulau Laut tidak singgah. Kami hanya dapat melihat kapal itu lewat," kata Camat Bunguran Besar, Subki, di Desa Kelarik, Sabtu (28/5).

  Di Desa Terayak, kota Kecamatan Serasan, Gubernur juga diminta warga membantu memperbaiki pelayanan kapal-kapal perintis.

  Di atas kapal, seringkali penumpang dijejalkan dengan barang dagangan, kata Zamiri, warga Kecamatan Subi, Minggu (29/5).

  "Untuk sewa tilam (alas tidur) penumpang pun harus membayar Rp50 ribu bahkan bisa Rp160 ribu," katanya, sehingga naik kapal perintis dalam praktik tidaklah murah.

  Pemerintah menyediakan pelayan kapal perintis KM Gunung Bintan dari Tanjungpinang, ibukota Kepri ke Tambelan (Bintan), kemudian Sintete, Sambas, Kalimantan Barat, lalu ke Serasan, Subi, Ranai, Pulau Laut, Sedanau, Midai, Tarempa, Letung, Tanjungpinang.

  KM Trigas 3 yang berpangkalan di Sintete melayani rute yang sama dengan arah sebaliknya dengan jangka waktu sekali putaran sama dengan KM Gunung Bintan, 11 hari.

   Menurut Gubernur Sani, satu lagi kapal perintis akan berpangkalan di Tanjungpinang mulai beroperasi pada akhir tahun ini atau mulai awal 2012 untuk menambah frekuensi pelayaran di trayek Pulau Bintan-Anambas-Natuna-Sambas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar