|
Pelabuhan Perintis Serasan_shiro.jpg |
Dermaga perintis di Pulau Serasan, Kecamatan Serasan,
Kabupaten Natuna, diperluas agar dapat disandari kapal penumpang sekelas
KM Bukit Raya Pelni.
Kepada warga Kecamatan Bunguran Besar, Midai, Subi, Serasan dan
Serasan Timur, Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani, akhir pekan lalu,
menjelaskan bahwa perluasan dermaga Serasan sejalan dengan strategi
Pemprov Kepri dalam mengembangkan Natuna-Anambas-Lingga (NAL).
Pembangunan infrastuktur transportasi udara, laut, dan darat NAL
akan dilakukan guna mendukung kesejahteraan warga yang wilayahnya
potensial di bidang perikanan kelautan, perkebunan, pertanian, dan
kepariwisataan.
Di sektor transportasi, katanya, pemerintah pusat pada akhir 2011
atau awal tahun depan berencana menambah armada perintis dengan satu
kapal baru yang lebih besar.
Presiden, katanya, telah menyetujui pengadaan satu kapal perintis
pada 2012 untuk trayek Tanjungpinang ke beberapa pulau di Kabupaten
Lingga hingga ke Provinsi Jambi.
Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani dalam dialog dengan warga
Kecamatan Serasan dan Kecamatan Serasan Timur, di Pulau Serasan, Natuna.
Gubernur Kepri bersama Ketua DPRD Kepri, Nur Syafriadi selama dua
hari sejak Sabtu (28/5) mengunjungi warga di pulau-pulau terdepan
perbatasan Kabupaten Natuna di kawasan Laut China Selatan dan Laut
Natuna.
Perjalanan Gubernur yang didampingi Bupati Natuna, Ilyas Sabli
berakhir di Sintete, Pemangkat Kabupaten Sambas dan dijadwalkan pada
Selasa malam bersilaturahim dengan warga Natuna di Pontianak, ibu kota
Kalbar.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kepri, Muramis,
mengatakan, perluasan dermaga perintis di Serasan sedang dalam
persiapan.
Proyek ini didanai dari APBN 2011 sebesar Rp10 miliar dari total Rp30 miliar bertahap hingga 3-4 tahun, katanya.
Selama ini, dermaga Serasan baru bisa untuk sandar Kapal Perintis
Gunung Bintan dan Trigas 3, sedangkan KM Bukit Raya berlabuh di tengah
laut dan penumpang maupun barang di antar jemput pompong.
Warga dua kecamatan di Pulau Serasan relatif lebih "beruntung" karena
dermaga mereka bisa disandari kapal perintis, sedang bagi warga
Kecamatan Bunguran Besar masih merupakan harapan.
"Kami mengharapkan pemerintah membangun pelabuhan perintis di sini
karena kapal perintis yang menuju Pulau Laut tidak singgah. Kami hanya
dapat melihat kapal itu lewat," kata Camat Bunguran Besar, Subki, di
Desa Kelarik, Sabtu (28/5).
Di Desa Terayak, kota Kecamatan Serasan, Gubernur juga diminta warga membantu memperbaiki pelayanan kapal-kapal perintis.
Di atas kapal, seringkali penumpang dijejalkan dengan barang dagangan, kata Zamiri, warga Kecamatan Subi, Minggu (29/5).
"Untuk sewa tilam (alas tidur) penumpang pun harus membayar Rp50 ribu
bahkan bisa Rp160 ribu," katanya, sehingga naik kapal perintis dalam
praktik tidaklah murah.
Pemerintah menyediakan pelayan kapal perintis KM Gunung Bintan dari
Tanjungpinang, ibukota Kepri ke Tambelan (Bintan), kemudian Sintete,
Sambas, Kalimantan Barat, lalu ke Serasan, Subi, Ranai, Pulau Laut,
Sedanau, Midai, Tarempa, Letung, Tanjungpinang.
KM Trigas 3 yang berpangkalan di Sintete melayani rute yang sama
dengan arah sebaliknya dengan jangka waktu sekali putaran sama dengan KM
Gunung Bintan, 11 hari.
Menurut Gubernur Sani, satu lagi kapal perintis akan berpangkalan di
Tanjungpinang mulai beroperasi pada akhir tahun ini atau mulai awal 2012
untuk menambah frekuensi pelayaran di trayek Pulau
Bintan-Anambas-Natuna-Sambas.