Disetiap kesempatan Bupati Natuna selalu mengajak khususnya PNS
dilingkungan Pemkab Natuna untuk senantiasa berjamaah 5 waktu. Yang
sangat menarik disana yaitu kebersamaan para pejabat daerah terutama
Muspida disetiap shalat lima waktu selalu berbaur ulama,umara’ dan
umat. Setelah shalat berjamaah senantiasa dilaksanakan kuliah tujuh
menit, khususnya Mahgrib setelah ceramah agama jelang Isya dilaksanakan
ngopi dan ngeteh bareng di teras masjid dengan menu, kurma, goreng ubi
dan pisang goreng.
Lokasi Masjid Raya Natuna
Masjid Agung Natuna terletak dan merupakan bagian dari Komplek
Gerbang Utaraku, kawasan yang dipersiapkan sebagai pusat pemerintahan
dan bisnis Natuna di wilayah Ranai yang menjadi ibukota kabupaten
Natuna, dengan Masjid sebagai titik pusatnya. Kawasan ini akan
dilengkapi dengan 8 pusat aktifitas masyarakat 1. Masjid Agung, 2.
Menara, 3. Asrama Haji, 4. Gedung Pertemuan, 5. Gedung Pendidikan, 6.
Gedung Komersial, 7. Gerbang, 8. Plaza serta taman kota.
Sejarah Masjid Agung Natuna Gerbang Utara ku
Sejarah Masjid Agung Natuna Gerbang Utara ku
Terbentuknya
kabupaten Natuna dengan visi dan misi pembangunan
Kabupaten Natuna yang tertuang dalam 5 pilar utama, Pembangunan
dibidang keimanan merupakan point utama sebagai konsep program
pembangunan daerah. Hal tersebut yang melandasi ide pembangunan masjid
Agung Natuna dengan harapan agar pelaksanaan syi’ar Islam dapat
ditingkatan dalam rangka menciptakan suasana yang religi
ditengah-tengah masyarakat Kabupaten Natuna pada umumnya. Dan nantinya
dapat dijadikan sebagai maskot kebanggaan bagi masyarakat Kabupaten
Natuna dimasa-masa yang akan datang.
Proses pembangunan ini telah direncanakan sejak tanggal 13 Agustus
2006, atau sejak bupati kabupaten Natuna Drs. H. Daeng Rusnadi, M.Si
menduduki jabatannya sebagai bupati Kabupaten Natuna. Setelah melalui
beberapa proses perencanaan yang disesuaikan dengan arti filosofi dari
pembangunan Masjid Agung dan Komplek Gerbang Utaraku, proses pembangunan
fisik dimulai dengan peletakan batu pertama pada tanggal 04 Mei 2007.
Masjid Agung Natuna merupakan titik utama komplek Gerbang Utaraku.
Kemudian dilanjutkan pada proses pembangunan lanjutan tahap I B,
pembangunan fasilitas lain akan dilaksanakan, diantaranya pembangunan
Masjid Laut, Pusat perekonomian, pasar, terminal, Asrama STAI, Gedung
Olah raga, dan lain sebagainya. Komplek gerbang utaraku merupakan
implementasi pembangunan 5 (lima) pilar utama, yaitu Keimanan,
Kesehatan, Pendidikan, Perekonomian dan hukum. Tahapan Tahap I A.
Diresmikan penggunaan fasilitasnya oleh Bupati Kabupaten Natuna Drs.H
Daeng Rusnadi,M.S pada hari Jum’at 4 April 2009.
Pada saat peresmian penggunaan fasilitas tahap IA Sebenarnya
pembangunan Tahap I A belum rampung dan masih dalam tahap pengerjaan.
Namun untuk bangunan Masjid Agung sudah dapat dipergunakan. pembangunan
Tahap I A selesai pada awal bulan Mei 2009 dan segera dilanjutkan
dengan pembangunan Tahap I B.
Total anggaran yang akan dihabiskan seluruhnya (termasuk dana pembangunan masjid) sebesar Rp781 miliar lebih. Dari APBD 2007, anggaran 2008 dan 2009, Anggaran pembangunan masjid Raya sendiri senilai Rp 400 miliar lebih atau setara dengan APBD Kota Tanjungpinang (ibu kota Provinsi Kepulauan Riau) tahun 2007.
Arsitektur Masjid Agung Natuna
Total anggaran yang akan dihabiskan seluruhnya (termasuk dana pembangunan masjid) sebesar Rp781 miliar lebih. Dari APBD 2007, anggaran 2008 dan 2009, Anggaran pembangunan masjid Raya sendiri senilai Rp 400 miliar lebih atau setara dengan APBD Kota Tanjungpinang (ibu kota Provinsi Kepulauan Riau) tahun 2007.
Arsitektur Masjid Agung Natuna
Ornamen Masjid Agung Natuna mengambil insfirasi dari Al’quran,
karena Alطquran merupakan sumber dari segala hukum. Dengan bentuk kubah
mirip kubah Taj Mahal di India dan menjadi masjid terbesar dan dan
termegah di Propinsi Kepulauan Riau. Masjid yang cukup megah dan luas.
Satu barisan shaf di dalam masjid ini cukup untuk memuat hingga 180
jemaah.
Masjid Natuna, telah jelas-jelas bahwa lambang dan makna dekoratif
yang muncul menunjukkan bahwa gedung tersebut adalah bangunan Islami.
Masjid Agung Natuna memiliki ruang dalam yang sangat luas. Bagian
tengahnya diterangi oleh cahaya alami yang bersumber dari kubah masjid.
Bagian tepi pada lantai satu yang terteduhi lantai dua cukup gelap.
Untuk meneranginya dibuat bukaan berupa karawang yang terletak di atas
pintu masuk yang memilliki dimensi cukup besar. Terasa bahwa ruang
remang pada bagian ini diterangi oleh sedikit cahaya dari atas layaknya
ruang-ruang gotik. Dari segi bentuk, pintu masuk ini memiliki
geometrika lengkung yang bagian atasnya lancip. Dua pintu utama yang
terletak di sisi kiri dan kanan gedung menghadap ke kiblat juga
mengarahkan nuansa ruang menjadi terfokus pada sumber cahaya Ilahi.
lorong mesjid agung natuna gerbang utaraku yg menghubungkan ke lokasi tempat wudhu, asrama haji, perpustakaan dan mini market
Latar belakang mihrab Masjid Raya di Natuna dibuat dari bahan kayu dengan bentuk yang cukup besar. Geometrika nya juga terbentuk dari lengkung atau busur dengan pertemuan lancip di bagian tengah/atasnya. Latar mihrab tersebut juga didesain dengan labirin busur lancip hingga semakin memperkuat kesan gotik-nya.
Koleksi Foto Masjid Agung Natuna :
lorong mesjid agung natuna gerbang utaraku yg menghubungkan ke lokasi tempat wudhu, asrama haji, perpustakaan dan mini market
Latar belakang mihrab Masjid Raya di Natuna dibuat dari bahan kayu dengan bentuk yang cukup besar. Geometrika nya juga terbentuk dari lengkung atau busur dengan pertemuan lancip di bagian tengah/atasnya. Latar mihrab tersebut juga didesain dengan labirin busur lancip hingga semakin memperkuat kesan gotik-nya.
Koleksi Foto Masjid Agung Natuna :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar